Meta Lakukan Efisiensi dengan PHK 60 Manajer Instagram, Tanda Tertinggal oleh TikTok?

"Meta melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan Instagram. Langkah ini menimbulkan pertanyaan apakah Meta akan tertinggal oleh pesaingnya, TikTok?..."

1 min read
Instagram vs. TikTok
Instagram vs. TikTok

Meta, perusahaan induk Facebook, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan Instagram. Keputusan ini menimbulkan dampak signifikan terutama pada manajer program teknis, dengan setidaknya 60 dari mereka akhirnya dirumahkan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya "efisiensi" yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg sejak tahun 2023, dengan tujuan menghilangkan posisi middle management dari struktur organisasi perusahaan.

Respon Karyawan Meta yang Terkena Dampak Efisiensi Kerja

Manajer program teknis, yang berada di antara pekerja teknologi Meta dan manajer produk yang lebih tinggi, menjadi salah satu kelompok yang terkena dampak langsung dari efisiensi ini. Respons terhadap pemecatan ini terlihat dari unggahan 60 karyawan di platform seperti Blind dan LinkedIn, yang menyatakan kesiapan mereka untuk mencari peluang di perusahaan lain.

Efisiensi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Instagram

Pertanyaan yang muncul adalah apakah langkah efisiensi ini akan berdampak pada kinerja Instagram, yang merupakan salah satu media sosial paling populer di dunia. Meskipun terjadi pemangkasan karyawan, Instagram tetap solid dalam hal keuangan. Pendapatan bersihnya pada akhir tahun 2023 mencapai Rp600 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Sign House, pendapatan bersih Instagram pada tahun 2022 mencapai USD49,91 miliar atau Rp770 triliun. Bahkan, laporan dari Statista menunjukkan bahwa pendapatan Instagram terus meningkat dari iklan, mencapai keuntungan hingga 7 kali lipat dalam rentang tahun 2018-2023.

Apakah Meta Akan Tertinggal oleh TikTok?

Selain dampak internal, langkah efisiensi Meta juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah perusahaan tersebut akan tertinggal oleh pesaingnya, terutama TikTok. TikTok telah menjadi media sosial paling populer dan mengalahkan YouTube dalam hal pendapatan.

Kepala wawasan di data.ai menyatakan bahwa TikTok diprediksi akan menjadi aplikasi mobile dengan pendapatan tertinggi pada tahun 2024. Diperkirakan TikTok akan mendapat US$15 miliar, dengan pengguna menghabiskan setidaknya US$11 juta setiap harinya. Pendapatan utama TikTok berasal dari pembelian koin, dan aplikasi ini bahkan menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi induknya, ByteDance.

Dalam laporan AppMagic, tercatat bahwa pendapatan TikTok mencapai US$7,37 miliar atau Rp113,77 triliun per Oktober 2023, menunjukkan dominasinya sebagai platform konten digital yang menghadirkan tantangan serius bagi Meta. Dengan perkembangan ini, persaingan antara Instagram dan TikTok semakin memanas, memicu pertanyaan tentang kemampuan Meta untuk tetap bersaing dalam industri media sosial yang terus berubah.

Post a Comment
Menu
Search